TAY: Kecerdasan Buatan dan Refleksi perilaku manusia di Internet

Jadi beberapa saat lalu Netizen dihebo– tidak!, ini bukan Netizen yang sering menjadi headline atau judul media nasional, Netizen dihebohkan dengan kicauan kicauan dari sebuah akun twitter yang merupakan Artificial Intelligence. Awalnya beberapa saat yang lalu saya menemukan dan membaca sebuah artikel yang berisi infomasi tentang  kehebohan karena AI ini dan karena menarik akhirnya  saya coba cari tahu informasi yang lebih lengkap lagi.

Jadi akan saya informasikan sedikit, Pada tanggal 23 Maret lalu, Microsoft meluncurkan Sebuah Sistem Artificial Intelligence bernama Tay.ai yang dikembangkan oleh The Microsoft Technology and Reserach dan Bing team. Sebuah AI interaktif berbasis Chatbox dan percakapan di twitter.  AI ini ditargetkan untuk melakukan interaksi dengan user di amerika yang berada di kisaran umur 18 – 24 tahun. Dengan berinterkasi langsung dengan user, maka AI ini akan belajar hal hal baru, makin pintar dan menambah pengalaman interaksinya, begitu yang dikatakan Microsoft.

Untuk anda yang masih bingung “apa sih Artificial Intelligence itu?” jadi Singkatnya Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah sebuah studi yang mempelajari dan mengembangkan sebuah sistem komputer yang cerdas. Singkatnya seperti itu, Untuk lebih lengkap tentang definisinya anda bisa coba cari atau baca sendiri untuk lebih paham.

Sistem Tay ini dalam kurun waktu 24 jam ternyata sudah menyebabkan berbagai masalah, Tay melalui akun twitternya mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang offensive di bebagai isu isu yang sensitif, contohnya Seperti Rasisme. Tay melakukan interkasi dengan para pengguna internet dan akhirnya belajar hal hal yang salah seperti itu. Mudahnya, TAY ini seperti seorang young teenager polos yang setelah berinteraksi dengan orang-orang yang salah akhirnya jadi ikut salah juga atau gak bener.

Microsoft langsung menutup dan menonaktifkan aktifitas dari TAY sembari dalam pernyataannya mengeluarkan permintaan Maaf karena sepertinya AI ini belajar dari para user yang salah. Kemudian setelah aktifitasnya diberhentikan selama beberapa hari  akun TAY “tidak sengaja” aktif lagi untuk beberapa saat dan melakukan Spamming pada para followersnya. Dalam sepekan Microsoft harus “membunuh” AI ini dua kali.

Apakah Tay gagal? Apakah twit twit dari TAY karena merupakan kesalahan atau Error? TAY adalah sebuah AI yang melakukan percakapan secara langsung dengan berbagai media seperti chatbox dan twitter kemudian dari interaksinya dia belajar hal-hal baru dan makin cerdas. Dengan kata lain TAY tidak gagal atau error, dia sukses menyerap banyak hal dari proses Interaksi yang dia lakukan dengan orang orang di dunia maya dan dari yang sudah dia serap begitulah output-nya.

Berbagai tweet dari TAY sebenarnya adalah refleksi  perilaku manusia sebagai pengguna internet. Tentu saja tidak hanya di amerika tetepi juga diseluruh Dunia, bahkan di negeri kita sendiri, di Indonesia pun anda bisa melihat di berbagai  platform media sosial yang berbeda pernyataan pernyataan yang mengandung unsur unsur rasisme, fasisme, hate speech dan tentunya masih banyak lagi.

TAY merefleksikan bahwasanya memang kita sebagai umat manusia banyak yang mempunyai pikiran rasis dan bertindak rasis tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya. Sebuah perilaku yang terkadang pelakunya tidak ada rasa bersalah atau beban saat melakukan hal hal yang menyakiti atau merugikan seseorang atau suatu kelompok karena suku atau ras yang berbeda.

Anda mungkin sering melihat berbagai tulisan yang bersifat rasisme di berbagai platform media sosial dan forum online. Orang orang yang melakukan ini cenderung tidak berfikir dulu bahwa hal yang dia tulis atau bagikan adalah sebuah keburukan karena membeda-bedakan, menghina, membenci dan menyakiti orang orang yang menjadi objek dalam tulisan mereka.

Tidak hanya rasisme, hal hal lain seperti fasisme, hate speech dan hoax yang menjatuhkan pun menyebar di jagad internet ini dan sudah tak terkontrol lagi. Orang orang yang menyuarakan hate speech dan hoax yang menjatuhkan ini tentunya punya kecendrungan kebencian pada orang atau kelompok dan melakukan apapun di intenet agar si objek jatuh.

TAY adalah sebuah refleksi dan gambaran bagaimana kemanusiaan di dunia maya ternyata sama saja dengan di dunia nyata. Anda mungkin masih percaya pada kemanusiaan tapi ya kenyataan yang terjadi memang kemanusiaan para manusia sudah hampir tidak ada, tidak.. belum hilang, masih ada.. walaupun sedikit.

TAY tidak gagal, kita sebagai manusia yang gagal.

2 thoughts on “TAY: Kecerdasan Buatan dan Refleksi perilaku manusia di Internet

  1. Setuju! Kasus Tay.ai ini sama seperti perkembangan psikologi anak-anak yang belajar dari lingkungannya. Kalau orang tua dan lingkungannya sering sumpah serapah nggak jelas, ya jangan harap anaknya punya tutur bahasa lemah lembut.

    Like

Leave a comment